Kandungan Kimia Yang Dimiliki Rumput
Teki
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa umbi (rimpang) rumput teki ini mengandung
alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1% yang isinya
bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Akar yang berasal dari Jepang
berisi cyperol, cyperene I & II, alfa-cyperone, cyperotundone dan
cyperolone, sedangkan yang berasal dari China berisi patchoulenone dan
cyperene. Minyak essensial yang diperoleh dari umbi rumput teki ini mengandung
sedikitnya 27 senyawa yang terdiri dari seskuiterpen, hidrokarbon, epokside,
keton-keton, monoterpen dan alifatik alkohol serta beberapa senyawa lain
yang belum dapat diidentifikasi
Manfaat Rumput Teki
Secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama
dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat untuk
memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid,
penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat,
dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut ( sebagai
obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan,
obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.
Mengatasi Menstruasi yang Tidak
Teratur
Peneliti telah melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui mengapa umbi
(rimpang) dari rumput teki ini banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai
daerah di banyak negara untuk mengatasi masalah datang bulan yang tidak
teratur. Mereka mencoba efek dari minyak menguap (minyak atsiri) dari
umbi rumput ini yang diberikan secara injeksi (suntikan sub kutan) pada
daerah vagina dari hewan coba tikus betina. Dari hasil percobaan diperoleh,
bahwa ternyata minyak menguap ini mempunyai efek esterogenik (sedang). Senyawa
dari minyak menguap yang paling memberikan khasiat adalah cyperene I. Senyawa
ini dipercayai akan menjadi senyawa proesterogen yang memperlihatkan
biaoaktivitas tinggi setelah terjadi biotransformasi. Efek esterogenik inilah
yang dipercaya menjadi dasar penting bagi penggunaan rumput teki pada
pengobatan untuk mengatasi masalah haid yang tidak teratur pada kaum wanita.
Sebagai Penghilang Rasa Sakit dan
Mengatasi Demam
Kegunaan lain secara tradisional dari rumput teki ini adalah untuk mengobati
panas ( penurun demam) dan juga sebagai penghilang rasa sakit. Untuk
melihat efektifitas tanaman ini dalam menurunkan panas, peneliti telah mencoba
dengan memberikan ekstrak etanol dari umbi rumput teki pada tikus yang telah
dibuat demam terlebih dahulu. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa kemanjuran
dari ekstrak tanaman ini ternyata 6 kali lipat dibandingkan dengan obat modern
natrium salisilat. Kemudian dari penelitian untuk mengetahui efek analgesik
(penghilang rasa sakit) digunakan mencit yang disuntik dengan ekstrak
etanol dari umbi(rimpang) tanaman ini. Ternyata efek penghilang rasa
sakit dari senyawa triterpen IV B yang dipunyai tanaman ini pada 5 mg/Kg BB
mencit sebanding dengan pemberian obat modern penghilang rasa sakit yaitu asam
asetilsalisilat pada dosis 30 mg/kg BB mencit. Berdasarkan uraian diatas ,
penggunaan secara tradisional tanaman ini dalam mengatasi rasa sakit yang
menyerang dikala menstruasi dapat dimengerti secara ilmiah.
Aturan pakai :
Untuk mengatasi problema menstruasi
yang tidak teratur sekaligus keluhan lainnya, anda bisa membuat ramuan dari
umbi (rimpang) rumput teki ini . Caranya : Bersihkan terlebih dahulu umbi
tersebut lalu iris dengan ukuran secukupnya, jangan terlalu tebal agar cepat
kering, namun juga jangan terlalu tipis agar minyak berkhasiatnya tidak hilang
menguap. Selanjutnya keringkan dengan cara diangin-anginkan, jangan terkena
matahari langsung. Kemudian anda bisa membuat seduhan dari serbuk umbi ini
sebanyak 6-9 g setiap harinya dengan air secukupnya . Seduhan harus dibuat dari
air yang mendidih. Tutup wadah dan diamkan sejenak sampai agak dingin, kemudian
minumlah tanpa ampasnya. Ramuan ini dapat anda minum beberapa hari menjelang
datangnya menstruasi
Mengatasi Gangguan Saluraan
Pencernaan
Selain di pulau Jawa, beberapa negara seperti Cina, Mesir, India, dan Sudan
ternyata telah lama menggunakan tanaman ini selain untuk gangguaan
menstruasi, juga untuk mengatasi gangguan fungsi pencernaan seperti mual,
muntah, nyeri lambung dan nyeri perut. Dari hasil percobaan yang dilakukan
paraa ilmuwan pada anjing sebagai hewan coba, diketahui bahwa tanaman ini
mempunyai efek antihistamin dan memiliki khasiat sebagai antiemetik (antimuntah).
Sedangkan untuk mengatasi kejang perut yang dapat mengakibatkan nyeri ,
sakit perut dan keluhan lainnya, Para peneliti menggunakan usus halus
dari hewan coba kelinci. Hasil percobaan membuktikan bahwa setelah diberi
ekstrak etanol dari umbi (rimpang) tanaman ini, usus halus dari kelinci
yang telah dibuat kejang dengan histamin spray dapat mengalami relaksasi yang
berarti dapat digunakan untuk mengatasi kejang pada usus. Dari uraian diatas,
penggunaan rumput teki untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan tidak hanya
berdasarkan pemakaian tradisional, namun juga dapat dibuktikan secara ilmiah.
Aturan Pakai :
Buatlah seduhan dari serbuk rimpang
(umbi) rumput teki ini sebanyak 3 g dengan air mendidih secukupnya. Minumlah
sehari 1 kali setiap pagi, sampai dirasa keluhan sudah hilang, atau kondisi
membaik.
Keamanan Penggunaan Rumput teki
Tanaman ini dapat dikategorikan mempunyai profile toksisitas yang rendah. Pada
percobaan dengan menggunakan ekstrak etanol dari umbi tanaman ini yang
diberikan secara injeksi intraperitonial pada hewan coba mencit diketahui dosis
kematian mencit terjadi pada 1500 mg/kg BB. Sedangkan dosis kematian dari
mencit yang diinjeksi secara intraperitonial senyawa aktif triterpen IV B (
salah satu senyawa aktif yang dipunyai umbi rumput teki) yang mempunyai efek
anti radang dan penghilang rasa sakit adalah 50 mg/kg BB.
Efek samping pemakain tanaman ini jarang terjadi. Hanya berdasarkan pengalaman
dari para herbalis di negara Cina, bagi para penderita yang mempunyai vital
energi rendah harus lebih berhati-hati. Dalam beberapa kasus, dijumpai pula
terjadi konstipasi (sembelit) serta penurunan dari tekanan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar